Senin, 09 Februari 2009

Jika tidak ingin dikhianati, maka belajarlah mencinta untuk menyayangi, mengucapkan kata cinta sangatlah gampang, dan sangat sering didorong oleh nafsu untuk menguasai. Milikilah hatinya dengan memberikan kasih sayang kamu sepenuh hati, sayangi dia dengan kesabaranmu saat dia lagi tidak mood, dengan maafmu saat dia melakukan kesalahan, dengan kesejukan hatimu saat dia ada masalah,

cerita 2 sahabat tentang kuda Zebra

Ucup dan Umar main ke kebun binatang.Sampai di kandang Zebra, Ucup tampak begitu keheranan. Ia mengamati binatang tersebut lama sekali. Saat di ajak melihat binatang lainnya, Ucup tidak beranjak dari tampatnya. Ia berkata, “Sabar dululah. Aku sedang mempelajari bintang yang satu ini. Dari tadi aku tidak habis pikir…”Umar kesal, “Ah, kau ini. Keanehan apa sich yang ada pada binatang itu...?”Tanya Umar.”Itulah yang sedang aku pelajari, apakah kulit binatang ini dasarnya hitam belang-belang putih atau dasarnya berbelang-belang hitam.”

yang lagi online harus:

  1. Tenggang Rasa.
  2. Not "flaming" (menghina,memaki,mengejek,merusak,dll)
  3. Hormat menghormati "CopyRight" (hak menyalin).
  4. Jangan mengetik huruf kapital semua.
  5. Not "Spam" (menempatkan iklan tidak pada tempatnya).
  6. Jujur.
  7. Berbahasa dengan baik dan benar.
  8. Ikuti "TOS" (term of service).
  9. STOP pornografi yg tidak pada tempatnya.
  10. Teliti fakta terhadap penulisan.

Senin, 02 Februari 2009

“Sukses itu adalah ketika kita bisa merasakan bahagia. Walau kaya dengan materi segunung kalau belum bahagia itu namanya belum sukses. Apalagi miskin dan tidak bahagia,”
Dalam memberi nasehat ada 2 hal wajarnya diperhatikan. Pertama, sewajarnya apa yang akan kita nasehati sudahlah kita jalani. Kedua, bila kita belum mengalaminya, dan kita tahu caranya, tetap sampaikanlah. Karena setelah kita menasehati, BELIAU akan mengkaruniai kita pengalaman tersebut…

setiap orang di lahirkan dengan bakat cerdas

Tanpa disadari oleh banyak orang bahwa setiap orang dilahirkan dengan bakat cerdas. Terlebih istilah cerdas selalu dihubungkan dengan kecerdasan dalam bidang ilmu pengetahuan. Sehingga banyak yang tidak menyadari bahwa istilah cerdas tidak hanya ditujukan bagi orang-orang seperti Albert Einstein ataupun jawara olimpiade sekolah.

Ada banyak macam kecerdasan mulai dari kecerdasan di bidang ilmu pengetahuan, kecerdasan di bidang musikal, kecerdasan di bidang olah raga maupun kecerdasan di bidang finansial. Jika kita sering mengenal istilah IQ maka setiap bidang memiliki ukuran IQ tersendiri. Semakin tinggi IQ di bidang itu maka semakin cerdas dan sukses Anda di bidang itu.

Pertama marilah kita melihat apa sebenarnya IQ tersebut. Berikut adalah kutipan tentang apa itu IQ dari sumber ini :

IQ adalah kependekan dari Intellegence Quotient. Hasil pembagian dua bilangan, yaitu skor yang diperoleh seorang anak dalam suatu tes kecerdasan. Skor tersebut adalah usia mental dibagi usia kronologis dan hasilnya dikalikan dengan 100 untuk dibulatkan.

Test IQ digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif seorang anak. Kemampuan kognitif adalah kemampuan untuk mengelompokan, desentrasi, kemampuan berpikir bolak-balik, dan konsentrasi. Namun kemampuan ini didapatkan secara bertahap, yaitu :

  1. Tahapan Simbolik : kemampuan untuk menggunakan simbol, contohnya kemampuan berbahasa. Seperti menggunakan kata “kursi” untuk merujuk pada sebuah benda berkaki empat.
  2. Tahapan berhayal : kemampuan simbolik juga diterapkan dalam hayalan, seperti menganggap cd sebagai kapal ufo. Tahapan ini sangat membantu perkembangan anak kita, dengan simbolik anak-anak lebih cepat menguasai banyak kosakata baru.
  3. Tahapan mengelompokan : mengelompokan berdasarkan warna, bentuk maupun ukuran.
  4. Tahapan mengurutkan : setelah mengelompokkan maka anak harus mampu mengurutkan berdasarkan aturan tertentu. Kemampuan ini akan membantu anak dalam menerapkan suatu aturan pada suatu masalah.

Namun sayangnya orang tua seringkali menggunakan test IQ sebagai ukuran kecerdasan dalam sebuah bidang saja, yaitu kecerdasan di bidang ilmu pengetahuan. Sehingga mereka membombardir anak-anak mereka dengan kursus-kursus pelajaran yang seharusnya sudah diajarkan di sekolah. Hasilnya adalah kejenuhan dan keseimbangan pribadi kurang terlatih.

Salah satu cara untuk melatih kemampuan kognitif adalah melatih kemampuan mengenal jati diri dan mengolah diri. Jadi orang tua seharusnya memberikan pilihan kepada anak sehingga dapat memuncul bakat cerdasnya dalam suatu bidang. Tidak melulu direlasikan dengan kecerdasan di bidang ilmu pengetahuan.

Di dunia kita mengenal Mozart atau Vanessa Mae yang merupakan jenius di bidang musikal. Kemudian kita mengenal Michael Jordan dan Tiger Woods di bidang olah raga. Di politik kita mengenal banyak politikus berbakat seperti Barack Obama. Jadi jika kita melihat dengan cermat selain Albert Einstein ada banyak orang cerdas di berbagai bidang. Point yang dapat dipetik disini bahwa mengetahui bakat cerdas Anda akan memudahkan Anda mencapai kesuksesan di bidang tersebut.

Namun bakat cerdas tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak melatihnya. Contoh jika saja Michael Jordan tidak belajar tentang basket mungkin dia tidak akan sesukses hari ini, atau jika saja Mozart tidak belajar tentang musik maka kita tidak akan mendengar karya Simfoni no. 41 yang terkenal itu. Jadi penting bagi kita untuk melatih diri kita untuk meningkatkan kecerdasan di bidang itu. Semakin banyak masalah yang bisa kita pecahkan semakin tinggi IQ kita di bidang itu.

Contoh di bidang kecerdasan finansial, semakin banyak masalah keuangan yang kita pecahkan maka secara finansial kita semakin cerdas. Masalah yang dahulunya besar menjadi masalah kecil dan kita menjadi lebih percaya diri karena kecerdasan kita meningkat. Tidak heran jika banyak pengusaha sukses seperti Bob Sadino berhasil menggapai posisi saat ini karena sudah berlatih dengan sangat keras selama hidupnya.

Faktor lain yang mendukung kecerdasan Anda adalah lingkungan. Jika Anda tidak memiliki lingkungan yang memadai untuk meningkatkan kecerdasan Anda maka akan sulit bagi Anda untuk berkembang. Mungkin kita tidak akan pernah mendengar nama Tiger Woods jika tidak ada lapangan golf. Atau mungkin kita tidak akan mengenal nama Ariel Peterpan jika Ia tidak bertemu dengan teman-teman musiknya.

Jadi penting bagi Anda memilih lingkungan yang sesuai dengan kecerdasan yang ingin Anda kembangkan. Jika Anda ingin pintar di ilmu pengetahuan bergabunglah dengan klub-klub pengetahuan. Jika ingin pintar bermain musik maka bersosialisasilah dengan teman sesama pemusik. Penting disini kita juga perlu mengembangkan kecerdasan emosi (EQ) , yang salah satunya berhubungan dengan kemampuan membina hubungan dengan orang lain dan bekerja sama dengannya.

Kecerdasan Emosi lainnya yang sangat mendukung kesuksesan Anda adalah kemampuan untuk mengenali, mengelola dan mengekspresikan emosi diri sendiri. Semakin cerdas seseorang maka semakin stabil emosinya dan pintar dalam memotivasi dirinya.

Saya menutup artikel ini dengan menekankan bahwa siapapun Anda, Anda pasti memiliki bakat cerdas. Permasalahannya adalah bagaimana Anda menemukan bakat Anda dan melatihnya untuk mengasah kecerdasan tersebut sehingga mencapai kesuksesan yang diinginkan.

cerita sang pemberani

Seorang yang berani, bersedia melakukan sesuatu yang penting bagi kecemerlangan hidupnya, …
Meskipun dia belum berpengalaman
Meskipun dia tidak memiliki uang untuk itu
Meskipun banyak orang meragukan kesempatan keberhasilannya
Meskipun telah banyak orang gagal dalam upaya yang sama
Meskipun sama sekali tidak ada jaminan
Meskipun sebetulnya dia sangat ketakutan, dan
Meskipun lebih mungkin baginya untuk gagal.
Namun dia menjalaninya dengan penuh keberanian...